Tuesday, June 9, 2020

Work From Home



Bekerja dari rumah selama pandemi ini membuat saya mempelajari hal-hal baru, juga lebih mengenal diri sendiri. Selama masa ini, bosan tak terelakkan. Khawatir berlebih karena situasi sangat rentan berubah dan sulit diprediksi. Semua rencana batal. Harus atur ulang pikiran, hati, kebiasaan, keseharian.

Nyatanya, selama 3 bulan sudah bekerja dari rumah, banyak hal yang ingin dilakukan akhirnya terwujud. Lebih rajin menggambar, membereskan sudut-sudut rumah yang berantakan sejak lama. Masak-masak dari yang lauk pauk hingga snack gak jelas. Lebih disiplin ngurus kucing di rumah, gemuk-gemuk semua.

Namun, ada juga yang gagal dijalankan. Berkebun jadi salah satunya. Sudah coba bunga matahari, kangkung, microgreens, telang, gak ada yang tumbuh. Mungkin karena kurang rajin. Mungkin juga nih tangan gak cocok aja pegang yang hijau-hijau (termasuk duit :p)

Untuk urusan self-care, kayaknya aman terkendali. Bayangin, bisa maskeran sambil meeting, gokil kan... meskipun mandi jadi irit banget, sehari sekali udah bagus. Berat badan? awalnya ga akan kepikiran karena di rumah gak ada timbangan. Tapi si Tika tiba-tiba beli online. Jadi insekyur harus bolak-balik nimbang. Yaa.. selalu antara 52-54 kilo. Naik cepet, turun juga cepet. Meskipun turunnya mandek di angka 52 aja. Ohiya jadi sering mainin model rambut. Kadang dicepol, dikepang, kuncir ala Ariana Grande, dikeriting, digerai kayak kuntilanak juga sering.

Urusan tabungan, sampai sekarang aman terkendali. Hamdallah banget kantor masih kasih. Karena kerja di rumah, ga ada yang namanya ongkos keluar. Belanja online juga jarang banget. Irit-seirit-iritnyah. Belanja online yang tertera di akun Tokped saya cuma untuk beli obat kutu kucing yang mahal banget, biji microgreens yang akhirnya gak tumbuh-tumbuh, dan DVD kumpulan film Ghibli. Total gak sampe 300ribu selama 3 bulan. Hemat kan? Padahal wishlist udah banyak banget, dari mulai tripod, alat gambar, sepeda (seriously!), buku-buku, sepatu, rak pajang, kursi males, meja lipat ala dekor korea, dan lainnya. Hamdallah banyak kepengenan masih bisa ditahan-tahan. Pengeluaran paling banyak adalah untuk makanan kucing, snack dan buah (iya,buah mahal ternyata).

Urusan pertemanan... mulai atur-atur jadwal telpon pake zoom/google meet segeng. Seru juga ternyata. Tetep bisa haha-hihi sambil tiduran. Curhat dari hal pekerjaan, kegiatan volunteeran, sampai romance.

Ada sedihnya juga kerja dari rumah ini. Meskipun judulnya begitu, masih banyak hal yang mengganjal, banyak tanggung jawab yang belum selesai, juga ternyata banyak kangen dengan teman-teman dekat. Masih suka galau, denial mau buka whatsapp, khawatir mulai sesuatu yang lalu ditunda-tunda. Harus pandai-pandai atur motivasi. Masih suka lepas, egois, dan sulit atur prioritas. Terkadang membenarkan kelakuan karena keadaan. Padahal masih bisa diupayakan.

Ohiya, akhir-akhir ini suka mimpi aneh mengenai teman lama. Dia suka mampir di mimpi dan kita mengobrol lama sekali. Semuanya berasa plong. Bangun-bangun rasanya kangen. Meskipun di dunia nyata mungkin orangnya sudah tidak seramah dulu, mungkin memori dia yang menyenangkan itulah yang ingin disimpan oleh otak saya. Kapan ya saya bisa ngobrol lama lagi dengannya?

Menulis ini rasanya tak cukup, ada banyak lagi hal yang ingin saya ceritakan meskipun enggan. Semoga suatu waktu nanti ada keberanian. Untuk sekarang, cukup sekian ya.
Dalam masa pandemi ini, saya masih baik-baik saja.


Bau-Bau #ceritatentangkota








Banjarmasin #ceritatentangkota











Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...