Nyauu sorry I'm too lazy to write in english
So, i will use bahasa this time~
Yaaaai hari ini BKST, yaitu wadah seni yang ada di Fakultas Teknik, tampil pertama kali untuk angkatan 2010nya. Setelah setaun latian trus sempet vakum 3 bulan gara-gara libur semester, akhirnya kita jor-joran latihan seminggu full buat tampil bagus di hari sabtunya.
Alhamdulillah bisa nari lagi, bisa bebas bergerak lagi, bisa tampil lagi didepan umum, dan yang paling penting, bisa tampil cantik lagi! hhahahaaa~~
Hemm ketika tampil tadi, rasanya udah lupa gimana rasanya berdiri di depan orang ramai. Ketika semua mata tertuju ke kita, apa yang akan kita lakukan, apa yang ingin kita tampilkan, apa yang ingin kita sampaikan, semuanya membutuhkan keberanian. Keberanian, rasanya itu yang hilang dari diriku selama ini. Rasanya udah lama ketika aku selalu mengacungkan tangan ketika ditanya, ketika ingin bertanya, ketika mengajukan pendapat tanpa ragu dan takut salah. Kenapa aku takut salah? Kenapa aku yang sekarang sering ragu? Apakah aku takut dianggap bodoh ketika menanyakan sesuatu yang aku tidak tahu? Apakah aku pesimis pendapatku akan diterima maka aku menjadi ragu? Apakah isi otakku terlalu berantakan sehingga aku kurang dapat mengutarakan pendapat dan argumenku dengan baik dan tepat sasaran? Apakah aku kurang berlatih dan berusaha? Apakah itu karena aku merasa telah berada di zona nyaman karena selalu berada di belakang dan tak pernah terlihat? Lalu apa yang harus aku lakukan?
Berada di depan khalayak ramai tadi, tentunya aku punya maksud dan tujuanku sendiri. Ketika menari, aku ingin semua orang diam dan melihat bagaimana tari tradisional masih menjadi hiburan yang menakjubkan. Aku ingin mereka terpukau dengan kesenian ini dan merasa bangga mereka memiliki kesenian tradisional sebagai pusaka bangsa. Aku ingin membudayakannya dan mengajak orang lain melakukan hal yang sama. Aku ingin hobiku tak hanya berguna untuk diriku sendiri, tapi juga untuk orang lain.
Lalu, sebenarnya inti dari keberanian itu apa?
Ketika kita memiliki suatu maksud dan tujuan yang pasti, maka tak ada keraguan didalam hati untuk membagikannya ke orang lain. Jika kita yakin bahwa yang kita utarakan akan membawa dampak yang baik, mengapa tidak kita keluarkan saja? Mungkin Allah akan memberi bermacam rintangan dan cobaan serta musibah, namun itu akan membuat kita semakin kuat. Sebuah pendapat atau ide yang cemerlang tidak akan terlihat jika tidak diwujudkan. Maka itu, cobalah dahulu, berani mengambil resiko, mintalah Allah untuk selalu mendampingi kita menghadapi segala rintangan, dan berusaha sampai akhir. Maka kita akan melihat buah dari keberanian mencoba di awal, akan terasa manis nantinya.
Ketika menulis ini, memori di otakku berkelebat saling berebutan untuk ku ingat. Mengapa aku menjadi diriku yang sekarang? Apakah aku telah mempraktekkan keberanian itu dengan baik? Apakah aku masih menjadi orang yang takut mengambil resiko? Apakah keberanian itu dapat menuntunku ke pilihan-pilihan yang lebih baik?
Masih belum, masih belum cukup. Aku masih jauh-jauh-jauh jauh dari apa yang disebut dengan ''orang yang telah berusaha dengan keras" Aku masih belum ada apa-apanya, masih cere,cupu. Tapi aku akan berusaha keras, lebih keras, lebih-lebih keras dari sebelumnya, tak terbatas. Karena aku tahu, dunia ini sangat kejam dan penuh intrik. Untuk dapat bertahan, manusia bekerja keras dan berani mengambil resiko.
Ayo, ayo, Lia! semangaaat!!
No comments:
Post a Comment