Desember.
Penghujung tahun,
Bulan terakhir,
Sebelum saya menyadari saya telah menghabiskan satu tahun.
Satu tahun yang saya belum tahu, saya telah bertumbuh atau belum
Tahun ini banyak kejadian yang mengesankan,
Sekaligus yang paling membingungkan bagi saya.
Belum pernah saya mengalami disorientasi,
Galau dengan hal yang bahkan tidak jelas bentuknya
Saya lulus tahun ini.
Alhamdulillah... Allah kasih banyak pelajaran untuk saya sebelum lulus.
Beberapa saya tulis, lebih banyak lagi yang belum saya ceritakan.
Saya melewati berbagai pengalaman seru,
yang meskipun masih belum cukup puas dengan hasilnya.
Melalui beragam lomba dan sayembara,
Menghadiri seminar nasional-internasional,
Ikutan kegiatan sebagai relawan,
Bisa icip bekerja di galeri dan teater yang paling saya suka di Jakarta
Bertemu idola saya dan memberinya buku.
Tapi, saya masih belum,
Merasa masih belum mampu memberikan yang terbaik dari saya di tahun ini.
Memang saya yang belum, atau saya masih kurang bersyukur?
Penghujung tahun ini yang sebenarnya masih membuat saya bingung.
Ketika teman-teman sedang membanggakan hasil kerja mereka,
Membanggakan apa yang bisa mereka ciptakan,
Sementara saya masih belum bisa apa-apa.
Saya yang masih lamban atau kurang bersabar?
Satu hal lagi yang membuat saya takut.
Sebenarnya saat ini adalah sebuah persimpangan.
Setelah beririsan jalan dengan orang lain yang kini saya anggap sahabat,
saya jadi takut, saya tak bisa kembali membagi waktu dengan mereka.
Satu persatu mulai menjajaki hidup masing-masing,
Mencoba untuk berpisah lalu bertumbuh
"Sadarkah?"
"Inilah sudah saatnya kamu menjadi dewasa!"
Benakku berkata.
"Pilihanmu banyak, tinggal kau pilih, atau kau jalani satu persatu"
"Bukankah kebebasan memilih jalan hidupmu inilah yang selalu kau mau?"
