Mulai dari menjelajah 10 hari ke Singapura dan Malaysia dengan backpack dan nginep di apartemen temen Couchsurfing (super nekat dan hemat), ke Ujung Genteng dengan teman-teman Bogor yang baru banget kenal, ke Gunung Salak, Gunung Padang, juga ke Pulau Kelapa di Kep. Seribu gara-gara ikutan KIJP. Serruuuuu~
Monday, June 22, 2015
You Should Travel More...
Alhamdulillah pertengahan tahun ini saya banyak dikasih kesempatan jalan-jalan.. Mihihiiii
Mulai dari menjelajah 10 hari ke Singapura dan Malaysia dengan backpack dan nginep di apartemen temen Couchsurfing (super nekat dan hemat), ke Ujung Genteng dengan teman-teman Bogor yang baru banget kenal, ke Gunung Salak, Gunung Padang, juga ke Pulau Kelapa di Kep. Seribu gara-gara ikutan KIJP. Serruuuuu~
Mulai dari menjelajah 10 hari ke Singapura dan Malaysia dengan backpack dan nginep di apartemen temen Couchsurfing (super nekat dan hemat), ke Ujung Genteng dengan teman-teman Bogor yang baru banget kenal, ke Gunung Salak, Gunung Padang, juga ke Pulau Kelapa di Kep. Seribu gara-gara ikutan KIJP. Serruuuuu~
Monday, June 8, 2015
Embroidery Hoops and Mori Girl Backpack
Halooo
This time i want to share my latest craft~
This weekend I already busy with some of craft projects. I want to make a lot of things but I just have my weekend to do it *cry*. Maybe someday I will focus on what I really like: make some craft workshop, DIY tutorial (blog or videos, or maybe books *kyaaa*) and make my room as craft studio. I have bunch of ideas about interior DIYs, so it just a waste if I just make it in my notebook.
It's time to make it happen!
Just don't waste your time!
I hope before I reach 24 yo I can make my own business in craft, fashion or interior goodies (hopefuly)
Sooo this is the first trial of embroidery hoops. Actually i never did any embroidery things, but this colorful embroidery hoops makes me want to use it as a frame of my used pattern fabric.
Cuuute isn't it? Maybe I will buy alot of this and make
Next is a backpack !!
I always fascinated with natural style of mori girl fashion. Sooo this is my backpack design~
With brown color of sack and cute lace as its main point, I think this would be perfect of forest girl out there~
Tuesday, June 2, 2015
Seniman Aceh
Siapa yang tahu ternyata tari Saman dari Aceh bukan ditarikan oleh penari wanita?
Nenek Iyem, paling sebel ketika banyak tari-tarian Aceh yang melenceng dari budaya aslinya.
"Mestinya tari Saman itu punya Gayo Luwes, ditarikan oleh para pria. Kalau Tari Seudati baru itu.. Terlebih lagi, tariannya diaku-aku oleh orang Banda, padahal asalnya dari Aceh Tenggara"
Wah, wah, saya manggut-manggut aja dengernya. Padahal tadinya mau pamer saya sudah pernah belajar nari Saman, tapi memang belum pernah tampil sih... Sempet pengen minta ajarin nenek Iyem malah.
Diurungin dulu deh...
Siapa yang tahu, Nenek Iyem yang punya nama asli Maryam Kobat adalah seniman terkenal Aceh.
Beliau menciptakan beragam lagu, aransemen musik, tarian, teater, serta membuat dan menceritakan kembali cerita rakyat Aceh dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Kini, Nenek Iyem tinggal sendirian di rumahnya yang berada di sebrang Setu Babakan. Rumahnya yang mungil, berisi beragam buku, piano, catatan-catatan hariannya, juga aransemen lagu dan syair. Nenek Iyem mampir ke rumah saya hampir setiap 2 minggu sekali. Setiap mampir, beliau pasti membawa keripik singkong yang enaknya ampun-ampun hhee..
Masih ngga percaya beliau seniman Aceh?
Pernah suatu hari beliau minta saya carikan artikel tentang dia di google.
"Lia, coba carikan Maryam Kobat di google?"
Ada beberapa. Yang pertama ketemu artikel di link ini
Wah, nenek Iyem ternyata lebih eksis.. Bahkan beliau suka di wawancara oleh beragam majalah. Nenek Iyem juga pernah buka sanggar tari, nyanyi, dan bahasa Inggris. Pernah juga mengajar Bahasa Inggris di Sekolah Master Depok yang sedang ramai dibicarakan. Beberapa kali beliau membuat album untuk dijual, meskipun tidak banyak laku juga.
Nenek Iyem, hingga kini masih terus berusaha untuk terus bisa berkarya. Kini, ia sedang membuat autobiografinya sendiri dalam bahasa Inggris, juga menulis artikel untuk dikirim ke majalah yang ia suka. Beliau masih sangat bersemangat menghasilkan sesuatu. Jadi renungan saya juga, masih muda tapi masih belum juga berbuat apa-apa.
"Nenek masih suka tulis cerita Aceh. Lia mau baca?"
"Mau nek. Lain kali Lia bisa bikinkan ilustrasinya kalau nenek mau."
"Nenek ada buku cerita 'Peteri Bensu', 'Atu Belah', nanti nenek kasih Lia satu"
Nenek Iyem, paling sebel ketika banyak tari-tarian Aceh yang melenceng dari budaya aslinya.
"Mestinya tari Saman itu punya Gayo Luwes, ditarikan oleh para pria. Kalau Tari Seudati baru itu.. Terlebih lagi, tariannya diaku-aku oleh orang Banda, padahal asalnya dari Aceh Tenggara"
Wah, wah, saya manggut-manggut aja dengernya. Padahal tadinya mau pamer saya sudah pernah belajar nari Saman, tapi memang belum pernah tampil sih... Sempet pengen minta ajarin nenek Iyem malah.
Diurungin dulu deh...
Siapa yang tahu, Nenek Iyem yang punya nama asli Maryam Kobat adalah seniman terkenal Aceh.
Beliau menciptakan beragam lagu, aransemen musik, tarian, teater, serta membuat dan menceritakan kembali cerita rakyat Aceh dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Kini, Nenek Iyem tinggal sendirian di rumahnya yang berada di sebrang Setu Babakan. Rumahnya yang mungil, berisi beragam buku, piano, catatan-catatan hariannya, juga aransemen lagu dan syair. Nenek Iyem mampir ke rumah saya hampir setiap 2 minggu sekali. Setiap mampir, beliau pasti membawa keripik singkong yang enaknya ampun-ampun hhee..
Masih ngga percaya beliau seniman Aceh?
Pernah suatu hari beliau minta saya carikan artikel tentang dia di google.
"Lia, coba carikan Maryam Kobat di google?"
Ada beberapa. Yang pertama ketemu artikel di link ini
Wah, nenek Iyem ternyata lebih eksis.. Bahkan beliau suka di wawancara oleh beragam majalah. Nenek Iyem juga pernah buka sanggar tari, nyanyi, dan bahasa Inggris. Pernah juga mengajar Bahasa Inggris di Sekolah Master Depok yang sedang ramai dibicarakan. Beberapa kali beliau membuat album untuk dijual, meskipun tidak banyak laku juga.
Nenek Iyem, hingga kini masih terus berusaha untuk terus bisa berkarya. Kini, ia sedang membuat autobiografinya sendiri dalam bahasa Inggris, juga menulis artikel untuk dikirim ke majalah yang ia suka. Beliau masih sangat bersemangat menghasilkan sesuatu. Jadi renungan saya juga, masih muda tapi masih belum juga berbuat apa-apa.
"Nenek masih suka tulis cerita Aceh. Lia mau baca?"
"Mau nek. Lain kali Lia bisa bikinkan ilustrasinya kalau nenek mau."
"Nenek ada buku cerita 'Peteri Bensu', 'Atu Belah', nanti nenek kasih Lia satu"
Subscribe to:
Posts (Atom)