Jadi ingat, ketika kemarin nonton kajiannya Ust. FelixSiauw tentang keutamaan seorang wanita, ia bercerita, betapa wanita diistimewakan Allah dalam Islam. Wanita, selain ia adalah ujung tombak peradaban, dosa-dosa dari seorang wanita pun ditanggung oleh laki-laki yang paling dekat dengan dirinya: Ayahnya, saudara laki-lakinya, suaminya. Maka tak heran, jika seorang ayah, yang memiliki tanggungan akan anak perempuannya tak bisa dengan mudah menyerahkan tanggung jawab itu kepada 'orang lain' yang akan mendampingi anak perempuannya nanti. Betapa campur aduk perasaan seorang ayah untuk menyerahkan tongkat estafet tersebut jika anak perempuannya nanti memilih pria yang akan mendampinginya. Apakah pria ini akan mengimami anak perempuannya dengan baik, akankah pria ini akan mendidik anak perempuannya dengan kasih sayang yang sama, dan kekhawatiran lainnya. Baru sadar setelah nonton itu video, ternyata sebegitu beratkah bagi sang ayah untuk melepas gadis kecilnya? Sambil mencoba memahami, saya menemukan ini
"Nasihat dari sang Ayah untuk anak perempuannya yang sedang jatuh cinta"
“Anakku, saat kau jatuh cinta, kau tetap tak boleh pacaran.
Biarkan
kau tetap terbungkus rapi dan kulit lembutmu hanya boleh disentuh oleh
suamimu.
Ketahuilah bila kau jatuh cinta dengan seseorang, belum tentu
itu jodohmu.
Maka tetap mintalah kepada yang Maha Tahu untuk diberi
jodoh terbaik bagimu.
Ketahuilah, wanita yang hebat itu yang menyayangi anak-anaknya dan
itu dibuktikan dengan mencarikan ayah yg tepat buat anaknya. Ayahmu ini
berharap, kau termasuk di dalamnya.
Anakku, apa yg kau harapkan belum
tentu kau dapatkan.
Ingatlah rencana Allah adalah rencana terbaik
dibandingkan rencana terbaik seluruh penduduk bumi sekalipun.
Agar kau diberi “pangeran” terbaik, tugasmu hanya memantaskan diri dan minta kepada Allah.
Semakin kau sering mengadu dan dekat kepada Allah maka Dia akan
mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu.
Jangan ragu, Dialah yang Maha
Tahu jodoh terbaikmu. Bila sebelum Subuh kau selalu menangis kepada-Nya,
tak mungkin Dia tega memberi “pangeran” yang tak bermutu kepadamu.
Walau kau jatuh cinta, jangan serahkan hatimu kepada lelaki itu, karena boleh jadi menurut Allah dia bukan “pangeranmu”.
Tetaplah serahkan hatimu kepada Allah dan setelah Allah kirim “pangeran” kepadamu, baru serahkan hatimu kepada “pangeran” itu.
Air matamu di hadapan Allah dan kesabaranmulah yang membuat Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu.
Bukti bahwa kau wanita hebat, kau tetap lebih sering mengingat Allah
dibandingkan lelaki yang kau jatuh cintai. Bila Allah yang dihatimu,
Dia akan kirimkan “pangeran” original kepadamu. Namun bila kau menjauh,
Allah akan kirim pangeran KW-3 bahkan mungkin KW-10 kepadamu. Dan itu
akan menyiksa hidupmu dan berkuranglah rasa banggaku kepadamu.
Anakku, lelaki yang cocok buat anak-anakmu adalah yang berani datang menemui ayahmu untuk melamarmu dan bukan yang pandai
memainkan perasaanmu.
Percuma bila ada lelaki yang kau cintai tetapi dia
tak punya nyali bertemu dengan ayahmu.
Saat ini ayahmu hanya bisa berdoa agar Allah mengirimkan “pangeran”
terbaik untukmu. Dan semoga yang dikirim oleh Allah adalah lelaki yang
telah membuat kau jatuh cinta.
Terakhir, Ingatlah selalu kebiasaan di keluarga kita: Allah dulu,
Allah lagi dan Allah terus. Semoga kau menjadi kekasih Allah sehingga
kau dikirimi kekasih terbaik menurut Allah dan juga menurutmu. Anakku,
bapak percaya padamu dan sepenuh hati mencintaimu…”
No comments:
Post a Comment